Menteri PUPR Tinjau Lokasi Banjir di Ternate, Jalur Sungai Akan Diubah

Tivanusantara – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Mochamad Basuki Hadimuljono tiba di Kota Ternate, Maluku Utara, Selasa (3/9). Kedatangannya itu dalam rangka meninjau lokasi banjir bandang di Kelurahan Rua, Ternate. Saat turun ke Kelurahan Rua, Basuki ikut didampingi anggota Komisi V DPR RI, Irine Yusiana Roba Putri, Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku Utara Kalpin Nur dan Wali Kota Muhammad Tauhid Soleman.
Setelah menyapa warga terdampak banjir, Menteri Basuki langsung melihat langsung titik-titik yang terkena hantaman banjir bandang. Usai memantau situasi di lapangan, termasuk perkembangan pembangunan (perbaikan) yang dilakukan BWS dan BPJN Maluku Utara, ia kemudian memberikan keterangan ke sejumlah jurnalis. Menurut Basuki, kunjungannya tersebut dalam rangka menindaklanjuti tanggap darurat yang telah ditetapkan pemerintah pasca bencana, dengan tujuan melaksanakan perbaikan dan pekerjaan infrastruktur pada lokasi terdampak banjir.
Menteri PUPR menjelaskan, ada dua cara yang akan dilakukan pihaknya. Pertama, jalur sungai yang awalnya tidak lurus, akan dibuat menjadi lurus. Kedua adalah membuat sabo dam. Sabo dam ini dibangun untuk mengendalikan lahar atau banjir ketika terjadinya hujan lebat. “Alur material banjir itu harus kami buat. Yang namanya banjir bandang itu pasti air mengikuti topografi yang di dalamnya ada pasir, lumpur, kerikil dan batu besar. Untuk sabo dam, tahun ini juga akan kami desain. Kalau mengubah jalur sungai itu tentu atas rekomendasi Pemerintah Kota Ternate,” jelasnya.
Basuki juga memastikan bahwa bangunan SD Negeri 66 dan Musala di Kelurahan Rua juga akan direlokasi. Lahannya sudah disiapkan, tinggal proses pembangunan. Selain itu, Menteri juga kian menegaskan terkait dibangunnya 50 unit rumah serta sejumlah fasilitas lainnya. Bahan-bahan untuk pembangunan di lokasi banjir, termasuk rumah warga, akan didatangkan dari luar daerah pada akhir September 2024 ini juga.
“Material di atas gunung tentu masih banyak, jadi kemungkinan besar masih ada potensi terjadinya banjir serupa kalau hujannya lebat. Sehingga itu, masyarakat jangan lagi membangun rumah di lokasi yang sudah pasti terkena banjir bandang, karena sudah pasti bahaya,” ujarnya berharap. (udi/rii)
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now