Tivanusantara – Pernyataan Bupati Halmahera Selatan, Hasan Ali Bassam Kasuba, saat menemui massa aksi di depan kantor Bupati pada Rabu (7/5), terbilang menarik. Entah kenapa Bassam mengatakan kalau dirinya tidak dendam dengan suku Makian-Kayoa (Makayoa). Tampak sejumlah ASN dan sebagian dari massa aksi menyambutnya dengan tepuk tangan. Sementara tidak sedikit orang di depan kantor Bupati juga terlihat diam seraya menunduk ketika orang nomor satu di Kabupaten Halmahera Selatan melontarkan pernyataan tersebut.

Bupati Bassam mengatakan, dirinya tidak ada dendam politik dengan orang Makayoa. Ia berharap agar tidak ada orang yang menyebarkan isu miring bahwa ia dendam dengan orang Makayoa. “Jangan sebar isu yang tidak benar, karena akan memancing konflik di tingkat bawah. Saya tidak ada dendam dengan Makian-Kayoa,” jelasnya.

Sekadar diketahui, massa aksi dari kalangan mahasiswa itu menggelar aksi menuntut agar Pemkab Halmahera Selatan benar-benar menuntaskan proyek jalan di Kecamatan Pulau Makian, ruas jalan di Desa Gitang, Kyowor, Matantantengin dan Desa Sangapati. Sebelum berdialog terbuka dengan Bupati, massa aksi lebih dulu mendatangi kantor PUPR. Di PUPR, massa aksi terlibat cekcok dengan ASN. Massa aksi kemudian dipukul mundur Satpol PP.

Setelah dari kantor PUPR, massa lanjut ke kantor Bupati. Di kantor Bupati, massa aksi sempat dihadang Satpol PP dan personel polisi yang sudah berjaga-jaga. Setelah beberapa orang dari massa aksi menyampaikan orasinya, Bupati Bassam keluar dari ruangannya untuk hearing terbuka. Di depan massa aksi, Bassam juga menyampaikan komitmennya untuk menyelesaikan jalan lingkar di Makian. Setelah mendengar keterangan Bassam Kasuba, massa aksi kemudian membubarkan diri dengan tertib. (xel)