Tivanusantara – Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Halmahera Barat Gunawan MT Ali meninjau lokasi rawan banjir yang tersebar di 9 desa di Halbar. Menurutnya, akhir pekan lalu curah hujan cukup tinggi hingga mengakibatkan beberapa wilayah terdampak banjir.
“Ada beberapa titik lokasi yang rawan banjir, di antaranya Kecamatan Jailolo yaitu Desa Bobanehena, Galala, Gufasa, Jalan Baru dan juga Hatebicara. Sementara Kecamatan Sahu itu di Desa Gamomeng, dan Kecamatan Ibu Selatan itu di Desa Talaga. Kalau Kecamatan Ibu itu di Desa Tahafo, Togola Sanger dan Sarau. Sedangkan untuk Loloda Tengah itu di Desa Tosomolo,” jelasnya kepada Nuansa Media Grup, Selasa (29/4).
Ia mengaku, Balai Wilayah Sungai (BWS) dan Dinas PUPR sudah turun dan melakukan survei di lapangan. Gunawan menyebut, banjir beberapa waktu lalu itu ada kerusakan peralatan rumah tangga dan talud di Desa Tahafo dan Togola Sanger.
“Akhir-akhir ini intensitas curah hujannya tinggi. Saya juga bakal koordinasi dengan pihak Disperkim-Lingkungan Hidup soal penebangan pohon di hutan yang cukup masif. Karena kondisi itu kami melihat langsung ada penggundulan hutan di gunung,” katanya.
“Perlu adanya normalisasi di beberapa titik daerah-daerah yang rawan bencana banjir. Itu memang perlu normalisasi dan harus intens dilakukan,” pungkas Gunawan. (adi/tan)
Tinggalkan Balasan