Tivanusantara – Warga Kota Ternate patut mempertanyakan apa peran Satpol PP di bawah pimpinan Fhandy Mahmud selama ini. Lihat saja, tindakan premanisme yang dialami sejumlah pedagang di bagian belakang Jatiland Mall, malah tidak bisa diatasi. Selama ini, Satpol PP hanya melakukan penertiban terhadap beberapa pedagang kecil, dengan alasan lapak yang dibangun itu masuk ke badan trotoar.

Situasi tidak kondusif yang dialami pedagang bagian belakang Jatiland Mall ini sudah terjadi sekian lama. Pelakunya adalah sejumlah remaja. Pada malam hari, mereka main bola di kawasan itu. Beberapa lapak sering menjadi sasaran bola. Ketika pedagang menegur, para remaja itu malah mengancam balik ke pedagang. Karena kalah jumlah, para pedagang hanya diam. Bahkan ada pedagang yang disiram dengan air dari drainase. Pedagang lain yang melihat hal itu hanya diam, karena kalah jumlah.

Masalah ini sudah dilaporkan ke Satpol PP, tapi belum juga disikapi. “Sempat ada yang ditegur, malah disiram air got. Bahkan, kalau kami sudah pulang jualan, gerobak ada yang dibobol,” kata Renny, salah satu pedagang, Kamis (10/4). Para pedagang berharap ada penertiban dari pihak Satpol PP, dan segera melakukan peningkatan keamanan di kawasan tersebut.

Menanggapi hal itu, Lurah Gamalama Mochtar Umasangadji mengatakan belum menerima laporan langsung, namun akan segera berkoordinasi dengan pihak terkait. “Memang daerah itu sering jadi sumber masalah. Nanti saya koordinasi dengan Babinsa dan Satpol PP untuk segera ditindak. Itu sudah sangat mengganggu,” ujar dia.

Terpisah, Kasatpol PP Kota Ternate, Fhandy Mahmud, mengatakan pihaknya telah menerima laporan tersebut dan akan segera mengambil langkah tegas. “Bagian utara belakang Jatiland itu memang sering jadi tempat perkeliruan. Kami akan tindak tegas kalau kedapatan. Kami akan datangi dan meminta orang tua mereka untuk ikut menertibkan. Karena pada jam malam, anak-anak tidak wajib berada di ruang publik, harusnya berada di rumah dan belajar,” tegas Fhandy.

Ia juga menyoroti kurangnya pengawasan dari instansi terkait. Menurutnya, selain Dinas Perindag, Dinas Koperasi juga harus ikut ambil bagian dalam menjaga keamanan, sebab ada bangunan milik koperasi di lokasi tersebut. “Harusnya mereka bersepakat untuk menggunakan jasa pengawasan. Karena aktivitas jualan dilakukan malam hari, maka setidaknya siang hari ada petugas yang disediakan oleh dinas terkait,” ujarnya.

Fhandy menambahkan, saat ini petugas Satpol PP memang difokuskan di sisi selatan Jatiland Mal. Namun, setelah menerima laporan ini, penjagaan akan digeser ke bagian utara. “Petugas kami memang saya tugaskan di bagian selatan, tapi nanti digeser ke utara,” pungkasnya. (udi/fan)