Kepala DKP Morotai Beberkan Alasan 20 Perahu Nelayan Terlambat Disalurkan

DARUBA, TN – Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Pulau Morotai, Yoppy Jutan, membeberkan alasan 20 perahu nelayan terlambat disalurkan. Menurutnya, keterlambatan pembagian perahu tersebut karena pihaknya belum melunasi harga pembayaran perahu kepada pihak ketiga.
“Memang sempat tertunda karena waktu penyerahan kemarin juga kan sudah akhir tahun, terus kita kan belum bayar 100 persen, tapi setelah dengan Desember minggu kedua itu terselesaikan pembayaran,” ujarnya kepada Nuansa Media Grup (NMG), Senin (15/1).
Sehingga, kata dia, pihaknya baru menyalurkan perahu tersebut pada awal tahun 2024. Namun begitu, puluhan perahu tersebut belum disalurkan secara keseluruhan.
Selain itu, Yoppy mengaku, bantuan armada tersebut sudah diserahkan secara simbolis oleh Bupat Morotai, M Umar Ali, yang diwakili oleh Asisten I Setda Morotai, Muhlis Baay, di Desa Daruba Pantai, Kamis (11/1) pekan kemarin.
“Secara simbolis kemarin torang serahkan 2 unit, sisa yang lain juga sudah diserahkan, menyusul itu sekitar 4 atau 5 unit. Jadi yang torang berikan itu nelayan-nelayan ikan dasar, nelayan ikan tuna, nelayan ikan kakap kerapu dalam kawasan konservasi, juga ada nelayan yang fungsinya ganda seperti dia pakai untuk mancing ikan dasar atau juga fungsi untuk budidaya rumput laut sebagai alat transport,” jelasnya.
Lebih lanjut, Yoppy berkata, perahu-perahu tersebut kembali di cat, karena sebagiannya sudah mulai terkelupas lantaran terlalu lama diparkir.
“Saya minta pihak ketiga bertanggungjawab, kan masih masa pemeliharaan, jadi saya suruh cat dulu kasih bagus semua supaya benar-benar nelayan terima itu tidak ada keluhan. Jadi baru sempat kita salurkan,” kata dia.
Sembari menambahkan, untuk penerima perahu sendiri sudah berdasarkan kriteria sebagaimana yang ditetapkan dan sudah terpenuhi.
“Jadi, pertama kita verifikasi sesuai dengan by name by address, sehingga lokusnya itu harus tepat. Yang berikut dia memang ada proposalnya yang diajukan dan kita melihat di lapangan bahwa dia memang kategori nelayan,” tuturnya.
“Nah bantuan ini torang berikan selain fungsi untuk peningkatan tujuan ekspor ikan tuna, juga kali ini prioritaskan untuk mendukung konsumsi lokal. Jadi, ikan-ikan yang ditangkap merupakan ikan-ikan yang juga mendukung pasokan ikan di dalam kabupaten,” sambungnya.
Sebelumnya, sebanyak 20 perahu ditemukan terparkir di pantai Pulau Ngele-ngele, Kabupaten Morotai. Padahal lokasi tersebut adalah kawasan perusahaan PT Morotai Marine Culture (MMC). Informasi yang dihimpun Nuansa Media Grup (NMG) meyebutkan, 20 perahu tersebut dibuat menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) Kabupaten Morotai tahun 2023.
Perahu sebanyak itu harusnya sudah disalurkan ke masyarakat, tapi entah kenapa hingga pada penghujung tahun masih terparkir di lokasi tersembunyi. Beberapa warga mengaku melihat perahu itu sudah terparkir sejak beberapa bulan lalu. Satu dari sekian warga mengaku disuruh pihak Dinas Kelautan dan Perikanan Morotai agar menjaga dan merawat 20 perahu tersebut.
“Saya tidak tahu perahu ini untuk siapa. Saya hanya diminta jaga saja,” katanya. (ula/tan)
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now