Target KPK di Maluku Utara Bukan Satu Kasus, Pelaku Lain Siap-siap

TERNATE, TN – Dari satu pekan lalu hingga Kamis (21/12), penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih berada di Maluku Utara (Malut). Kemungkinan saja para penyidik lembaga antirasuah itu akan berada di Maluku Utara hingga beberapa pekan ke depan. Mereka tidak hanya menetap di Kota Ternate, tetapi ada beberapa yang menyebar ke kabupaten/kota lain di daerah ini.
Tujuannya adalah melakukan penelusuran atas dugaan masalah yang data awalnya sudah dikantongi. Setelah Gubernur Abdul Gani Kasuba, ajudannya, tiga pimpinan OPD dan dua orang dari kalangan swasta ditahan, serta yang terbaru pada Kamis (21/12) malam, dimana salah satu mantan ajudan Abdul Gani Kasuba digerebek di rumahnya, Kelurahan Tanah Tinggi Barat, kini penyidik KPK terus melakukan pemburuan pihak lain.
Informasi yang dihimpun Nuansa Media Grup (NMG) menyebutkan, penyidik tidak sekadar melakukan pengembangan kasus OTT suap proyek infrastruktur dan penyelidikan dugaan jual beli jabatan, tetapi juga melakukan penelusuran atas kasus-kasus lain yang datanya sudah mereka kantongi. Itu sebabnya, penyidik tidak berdiam diri di Kota Ternate, tetapi menyebar hingga daerah lain. Meski begitu, sebagian besar target penyidik KPK bertempat tinggal di Ternate, sebagiannya lagi berada di daerah lain. Tentu saja para pihak yang diburu itu bukan hanya diduga terseret pada dua kasus yang sementara menyeret Abdul Gani Kasuba, tetapi ada juga terkait dengan kasus lain.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, KPK juga membidik lima anggota DPRD Provinsi Maluku Utara. Hanya saja, sejauh ini KPK masih merahasiakan lima wakil rakyat tersebut terlibat dengan kasus yang mana. Sebelumnya, Wakil Ketua KPK, Aleksander Marwata mengatakan, pihaknya masih tetap melakukan pengembangan atas setiap kasus yang sementara ditangani.
Terbaru
Kamis (21/12) malam, rumah Ipda Wahidin di Kelurahan Tanah Tinggi Barat, Kecamatan Ternate Selatan, tepatnya Bolok D lingkungan Depo Mart, RT 009 RW 04, didatangi KPK. Kedatangan KPK di rumahnya itu dalam rangka pendalaman kasus yang sementara menyeret Abdul Gani Kasuba.
Ketua RT, Jafar mengatakan, sekira pukul 07.00 WIT, KPK datang di rumahnya meminta izin melakukan penggeledahan. Ia pun mengaku, ini merupakan izin yang kedua kalinya, karena sebelumnya KPK datang meminta izin setelah AGK ditahan. ‘’Dorang (KPK) tadi datang minta izin penggeledahan. Waktu kejadian OTT gubernur, malamnya KPK sudah datang ke rumahnya (ajudan gubernur). Dan kamarnya bersangkutan langsung disegel dan malam ini mereka datang penggeledahan,” katanya.
Berdasarkan pantauan di lapangan, rumah mantan ajudan gubernur tersebut saat ini tidak berpenghuni alias sepi. Ini menyusul adanya dugaan kuat yang bersangkutan sudah dibawa penahanan KPK bersama istrinya.(ano/kov)
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now