Proyek Bangunan Sekolah di Morotai ini Patut Dipantau Penegak Hukum

DARUBA, NUANSA – Ini patut menjadi perhatian aparat penegak hukum, sehingga setiap kegiatan yang sumber anggarannya melalui APBD atau APBN, tidak mudah ditilep oleh oknum yang tak bertanggung jawab. Jika salah satu pekerjaan di Kabupaten Morotai ini dianggap mengarah ke potensi penyalahgunaan anggaran daerah, setidaknya dipantau penegak hukum, sebagai bagian dari efek jera.
Proyek yang dimaksud adalah pembangunan auditorium sekolah MTs Negeri 2 Pulau Morotai di Desa Sangowo, Kecamatan Morotai Timur. Lihat saja, entah apa di pikiran rekanannya sehingga papan informasi kegiatan aja tidak dipasang. Informasi yang dihimpun Nuansa Media Grup (NMG) menyebutkan, proses pembangunan proyek tersebut sudah berjalan selama dua bulan. Hanya saja, sejak awal kegiatan dimulai, papan informasi proyek yang seharusnya wajib dipasang oleh pihak kontraktor itu ternyata tidak sama sekali dipasang di lokasi tersebut. “Waktu dari awal pembangunan juga tidak ada yang terpasang papan informasi proyek di situ,” kata beberapa pegawai sekolah saat ditemui di lokasi, Sabtu (2/12).
Mirisnya, proyek tersebut sebelumnya juga pernah ditender oleh kontraktor lainnya. Diketahui, kontraktor pelaksanaan sebelumnya itu pernah dihukum kurungan penjara karena ada indikasi penyalahgunaan anggaran. “Dulu juga pernah di bangun, tapi hanya fondasi bangunan dan beberapa tiang-tiang saja. Kalau tidak salah kontraktornya sudah ditangkap, mungkin sekarang sudah bebas karena itu sudah lama,” ujar mereka.
Sementara itu, salah satu pekerja yang tidak ingin disebutkan namanya mengaku tidak tahu berapa besaran anggaran yang dipagu, siapa kontraktornya dan apa perusahaan yang menender proyek tersebut. Hanya saja, kata dia, proyek tersebut merupakan proyek dari program Kementrian Agama. “Kalau itu saya tidak tahu, nanti tanyakan di orang kontraktor, itu kan kontraktor punya kewenangan. Ini kementrian punya, Kementerian Agama punya,” kata dia kepada Nuansa Media Grup (NMG).
Menurutnya, proses tahapan pembangunan proyek tersebut sudah capai 95 persen karena proses pengerjaan yang mereka kerjakan hanya sampai pada tahapan tutup atap bangunan. “Kalau ini kan kasar, belum total. Kalau hitungan kasar berarti ini anggaplah sudah 95 persen. Kalau tutup seng (atap) separuh lagi berarti sudah 100 persen. Kalau dia pe dinding-dinding itu nanti di 2024,” pungkasnya. (tr1/kov)
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now