TERNATE, TN – Sultan Tidore, Husain Alting Sjah menyikapi problem pembangunan di Maluku Utara (Malut). Ia menyarankan semua pihaknya harus lebih fokus membahas masalah nyata di depan mata, seperti pendidikan, kesehatan, pertumbuhan ekonomi dan lainnya. Husain yang juga anggota DPD RI itu mengaku sudah menyuarakan problem percepatan pembangunan Maluku Utara di berbagai tempat, termasuk menggandeng beberapa kementerian untuk membahas solusi mengatasi melambatnya pembangunan di Maluku Utara.
“Tapi kewenangan DPD itu terbatas, sehingga butuh aktion dan eksekutor dari Pemprov dan DPRD Maluku Utara, kalau mau daerah ini pembangunanya cepat maju,” ujarnya pada Nuansa Media Grup (NMG), Rabu (29/11).
Menurutnya, yang kena dampak buruk atas melamban-nya pembangunan di daerah itu adalah masyarakat. Problem Pendidikan dan ekonomi adalah hal utama yang mestinya diserius Pemprov dan DPRD. Terkait dengan pembangunan Sofifi, kata Sultan, dirinya sudah berulang kali menyuarakan di pusat. Ia mengaku menyadari bahwa pembangunan Sofifi akan terealisasi dengan baik kalau Pemprov dan DPRD gesit. “Meraka harus mampu menerjemahkan aspirasi publik. Kita butuh gebrakan yang kuat dari daerah,” jelasnya.
Husain menambahkan, kelihatannya pemerintah daerah kesulitan untuk mengakselerasi pembangunan, karena sementara ini masih terfokus menyelesaikan beban utang yang begitu besar. Meskitnya utang tersebut dijabarkan peruntukannya sehingga diketahui publik luas. “Apakah utang itu untuk pembangunan, pendidikan, Kesehatan atau lainnya, harus dijabarkan secara terbuka, jangan diamkan, karena publik berhak tahu,” tutupnya menyarankan. (ano/kov)
Tinggalkan Balasan