Tivanusantara – Unjuk rasa yang berlangsung di Kawasi, Pulau Obi, Halmahera Selatan, Sabtu (15/11), oleh organisasi Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) diwarnai upaya provokasi dari sebagian peserta demonstrasi terhadap tim pengamanan.

Berdasarkan informasi warga, selain memicu ketegangan, peserta aksi juga menolak dengan gestur kasar tawaran air minum yang diberikan oleh pihak keamanan maupun karyawan perusahaan. Padahal pemberian air merupakan langkah peduli, sebab aksi tersebut berlangsung di bawah terik matahari.

“Upaya yang dilakukan oleh tim keamanan maupun karyawan itu adalah bentuk kemanusiaan yang coba ditawarkan, tapi peserta aksi tetap menolak dengan cara yang kasar, bahkan terlihat ada yang mengusir karyawan untuk pergi,” sebut salah seorang warga yang enggan namanya disebutkan.

Tak cukup sampai di situ, seorang peserta aksi juga mencoba memprovokasi pihak pengamanan dengan gestur hendak melempar kursi kecil ke arah karyawan. Aksi ini sontak sempat memicu ketegangan.

Sejumlah warga yang menyaksikan aksi tersebut mengaku melihat beberapa peserta demonstrasi mencoba memancing ketegangan dan provokasi di tengah kerumunan.

“Kami melihat beberapa peserta demonstrasi mencoba menghalau tim pengamanan menggunakan kursi kecil,” ujar salah satu warga yang enggan disebut namanya.

Menurut kesaksian warga, upaya provokasi tersebut terjadi tiba-tiba, seolah ditujukan untuk memancing respons balik dari petugas yang sejak awal menjaga aksi dengan pendekatan persuasif dan tenang.

Meskipun mendapat penolakan dan upaya provokasi, sikap tim pengamanan tetap tenang dan profesional. Tim pengamanan tetap fokus pada tugas menjaga ketertiban umum dan memastikan situasi tetap aman tanpa terpancing atau merespons provokasi yang terjadi.

Tim pengamanan menegaskan bahwa pendekatan persuasif dan menjaga keselamatan seluruh pihak, termasuk demonstran, adalah prioritas utama mereka. (red)