Tivanusantara – Tim Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) turun ke Maluku Utara dalam misi penelusuran lapangan dan mendiskusikan peran lintas sektor dalam mendukung keberhasilan program Cek Kesehatan Gratis (CKG), Kamis (30/10).
Gubernur melalui Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra, Kadri Laetje menerima dan menyambut dengan hangat tim Kemensetneg di Ruang Bidadari, Kantor Gubernur Maluku Utara. Membuka arahannya, Kadri dengan ramah mengapresisasi kedatangan tim Kemensetneg di Bumi Moloku Kie Raha.
“Selamat datang di Maluku Utara,” kata Kadri dengan senyum hangat.
Pada kesempatan yang khidmat tersebut, Kadri menyampaikan CKG merupakan program Quickwin Presiden Prabowo Subianto yang bertujuan untuk melakukan deteksi dini terhadap berbagai masalah kesehatan fisik dan mental anak usia sekolah, sekaligus menjadi langkah strategis dalam membangun fondasi kesehatan generasi muda Indonesia.
Kadri menegaskan, program CKG bukan hanya upaya medis, tetapi juga investasi jangka panjang bagi masa depan bangsa.
“Kesehatan anak-anak sekolah bukan hanya isu medis, tapi soal masa depan bangsa. Mereka adalah generasi penerus. Kalau kita ingin meraih Indonesia Emas 2045, maka kita harus pastikan anak-anak kita sehat, baik fisik, mental, dan sosialnya,” tuturnya.
Dihimpun dari jalannya forum, masyarakat yang sudah mendaftar CKG tercatat sebanyak 32,3 juta orang yang tersebar di 10.226 puskesmas di seluruh Tanah Air. Presiden Prabowo Subianto melalui Asta Cita meluncurkan program CKG pada 10 Februari 2025, sebagai bagian dari strategi nasional membangun sistem kesehatan yang inklusif dan adil.
Tim Kemensetneg yang diwakili Dhany Kurniawan mengucapkan banyak terima kasih atas sambutan hangat yang telah diberikan Pemprov Malut.
“Kami datang membawa misi untuk melakukan capture capaian prestasi CKG di Maluku Utara,” tuturnya.
Dhany juga mengungkapkan apresiasinya kepada Pemerintah Provinsi Maluku Utara yang menempati peringkat ke-8 secara nasional capaian CKG dengan 21,39%.
Dari paparannya, Kabupaten Halmahera Tengah menjadi kabupaten dengan raihan tertinggi di angka 57,56%, diikuti Kota Tidore Kepulauan 31%, Kabupaten Taliabu 30% dan Halmahera Selatan 17%, sementara Kota Ternate dan Halmahera Timur menjadi kabupaten terendah capaian CKG dengan prosentase 16%.
Tahun 2025, pemerintah pusat melalui RPJMN telah menetapkan capaian target nasional untuk CKG di angka 36%, sedangkan Maluku Utara memetakan target 70%. Maluku Utara diyakini bisa memenuhi target yang telah ditetapkan tersebut.
Menutup jalannya forum diskusi, Plt Kepala Dinas Kesehatan, dr. Giscard Kroons berharap dengan dukungan dari pemerintah pusat dan terus mendorong sinergi kolaborasi dengan OPD terkait, Maluku Utara optimis mencapai target 70% yang telah ditetapkan.
Dengan adanya program CKG, Pemprov Malut optimistis bisa mempercepat capaian target kesehatan nasional sekaligus mewujudkan generasi muda yang lebih sehat dan berkualitas.
Ini bukan hanya soal peringkat, ini soal keberpihakan. Karena kesehatan adalah hak rakyat, dan tugas pemerintah adalah menjamin hak itu terpenuhi tanpa kecuali. (tan)

Tinggalkan Balasan