Tivanusantara – Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda Laos, kembali menegaskan komitmennya untuk melakukan terobosan demi pembangunan berkelanjutan di provinsi kepulauan ini. Kali ini, ia menyoroti persoalan lingkungan yang selama ini menjadi tantangan besar, pengelolaan sampah, Amdal, limbah tambang, dan karbon.
Melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, @s_tjo, Jumat (3/10), Gubernur Sherly menulis: “Sampah, Amdal, Limbah Tambang, dan Karbon: Dari Masalah Jadi Peluang Ekonomi Hijau Maluku Utara”.
Sherly mengungkapkan, dirinya baru saja bertemu dengan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bersama Sekjen dan Deputi PSLB3 untuk membahas langsung kebutuhan Maluku Utara.
“Kami menyampaikan kebutuhan nyata provinsi kepulauan: TPA & TPS3R modern, armada truk dan motor sampah, bio-digester, serta laboratorium lingkungan hidup,” tulisnya.
Menurutnya, KLHK merespons positif dengan menyatakan dukungan penuh dalam penguatan sistem persampahan, pengawasan lingkungan, hingga transformasi Maluku Utara menuju ekonomi hijau.
Sherly menegaskan, langkah ini bukan hanya sekadar membersihkan lingkungan, melainkan fondasi perubahan jangka panjang.
“Tambang yang direstorasi bisa jadi kredit karbon, pesisir yang dijaga memberi peluang blue carbon, dan sampah yang diolah dapat menjadi sumber daya baru,” jelasnya.
Bagi Sherly, agenda ini menjadi bagian dari visi besar membangun Maluku Utara yang hijau, sehat, dan berdaya saing, serta memberi manfaat langsung bagi masyarakat. (tan)
Tinggalkan Balasan