Tivanusantara – Dugaan proyek lumbung pangan fiktif di Desa Saketa, Kecamatan Gane Barat, Kabupaten Halmahera Selatan, mendapat sorotan tajam dari mahasiswa Saketa. Mahasiswa menilai, kasus ini tidak boleh berhenti di forum internal desa, melainkan harus diseret ke ranah hukum.
“Kalau di LPJ (laporan pertanggungjawaban) 2024 tertulis lumbung pangan sudah selesai, tapi kenyataannya baru dibangun tahun 2025, itu jelas indikasi laporan fiktif dan penyalahgunaan anggaran. Ini bukan uang pribadi, ini uang rakyat yang harus dipertanggungjawabkan,” tegas salah satu mahasiswa Saketa, M Yusril I Hi Tamrin, Minggu (10/8).
Yusril mengaku, pihaknya telah menyiapkan dokumen laporan lengkap beserta bukti-bukti pendukung. Dalam satu hingga dua hari ke depan, laporan tersebut akan diserahkan ke Inspektorat Kabupaten Halmahera Selatan.
“Kami beri kesempatan Inspektorat bekerja. Tapi kalau mereka main-main atau mencoba menutup-nutupi, saya pastikan laporan ini langsung saya bawa ke Kejaksaan Tinggi Maluku Utara dan Polres Halmahera Selatan. Siapapun yang bermain di balik kasus ini akan kami kejar sampai proses hukum berjalan,” ujarnya dengan nada tegas.
Menurutnya, kasus ini bukan sekadar keterlambatan proyek, melainkan persoalan serius yang merugikan petani.
“Selama setahun, petani tidak punya lumbung untuk menyimpan hasil panen. Kalau uang sudah cair tahun lalu, tapi bangunan belum ada, kita semua berhak bertanya, uang itu ke mana?” tanya Yusril.
Lebih lanjut, Yusril juga menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi dan audit independen terhadap seluruh penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) Saketa dari tahun 2022 hingga 2025. Langkah ini dilakukan untuk memastikan tidak ada penyalahgunaan anggaran pada tahun-tahun sebelumnya yang luput dari perhatian masyarakat.
“Kalau mereka pikir masyarakat Saketa bisa dibohongi, mereka salah besar. Kami siap turun aksi besar-besaran jika ini tidak diusut. Dan kalau perlu, kami akan bongkar semua penyalahgunaan anggaran dari tahun-tahun sebelumnya,” ancamnya.
Tinggalkan Balasan