TERNATE, TN – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus melakukan pengembangan penyidikan kasus dugaan suap proyek infrastruktur di Maluku Utara (Malut). Senin (18/3), penyidik KPK memeriksa sejumlah kontraktor yang mengerjakan 21 paket proyek jalan dan jembatan yang masuk dalam program multiyears. Tentu saja pengembangan penyidikan ini ada kaitannya dengan dugaan suap yang menyeret Gubernur nonaktif Maluku Utara, Abdul Gani Kasuba (AGK).
Para kontraktor yang diperiksa di Kantor Imigrasi Kelas I TPI Ternate tersebut adalah Husen M. Nur Bangsa, Hartono The, Michael Henry Ong, Hesty Yanti, Muh. Akhrawi Amir, David Liangcy, Wahyu Wardany, Fenny Tjoayoknoto, Lucky Radjapati, dan Sukardi Marsaoly.
Selain itu ada beberapa kontraktor pekrjaan yang melekat pada Dinas Perkim Provinsi Maluku Utara juga dipanggil KPK, salah satunya, Bos Hotel Batik Kota Ternate, Sandi Litan.
Sandi merupakan salah satu kontraktor yang mengerjakan sejumlah peroyek pada Dinas Perkim yang saat ini kaitannya terdakwa (Mantan Kadis Perkim) Adnan Hasanudin.
Sayangnya, panggilan yang dilayangkan lembaga anti rasuah ini tidak diindahkan Sandi. Entah alasan apa sehigga ia tidak hadir dalam pemeriksaan hari ini. “Hari ini bayak kontraktor yang diperiksa. Bos Hotel Batik, Sandi Litan juga dipanggil tapi tidak hadir.”ucap salah satu sumber yang enggan namanya dipublis
Sementara informasi lainnya yang diterima Nuansa Media Grup (NMG), ponakan dari Sigit Litan atau biasa disapa Acam yang juga kontraktor pekerjaan Multiyears ruas Saketa-Gane Dalam ini ternyata sudah dua kali mangkir dari panggilan KPK.
Sementata Kepala Bagian Pemberitaan KPK, Ali Fikri, mengatakan penyidikan kasus yang menyeret AGK dan kawan-kawan ini terus dilakukan penyidik. “Hari ini bertempat di Kantor Imigrasi Kelas I TPI Ternate, tim penyidik menjadwalkan pemanggilan dan pemeriksaan saksi-saksi tersebut,”pungkasnya. (ano/kov)
Tinggalkan Balasan