TERNATE, TN – Wali Kota Ternate, M. Tauhid Soleman dan pimpinan instansi teknis kelihatannya kehabisan akal untuk memberdayakan Gedung Plaza Gamalama. Hingga bertahun-tahun asset Pemkot yang berada di pusat kota, tempat yang paling strategis, (pun) tidak bisa difungsikan.
Belum lama ini Pemkot menjalin kerja sama dengan salah satu perusahaan swasta, PT Athena Tagaya, dengan tujuan supaya perusahaan itu bisa mengelola bangunan megah itu sehingga bisa menambah pendapatan asli daerah (PAD) Ternate. Ternyata Pemkot kena ‘prank’ dari PT. Athena Tagaya. Lihat saja, hingga kini perusahaan itu sama sekali tidak memberikan kepastian apakah mau mengelola bangunan itu atau tidak.
Ironis lagi, perusahaan itu bahkan meninggalkan Plaza Gamalama yang menunggak listrik hingga Rp 180 juta. Sebelum PT. Athena masuk, Pemkot pernama membayar biaya listrik mencapai ratusan juta rupiah. “Bagaimana mereka mau serius, lampu listrik saja tidak dibayar. Jadi harus bayar dulu kalau mau serius jalin kerja sama. Mereka hanya bayar listrik satu bulan saja. Sekarang mereka sudah tidak berkantor lagi,” ujar Kepala Disperindag Kota Ternate, Muhlis S. Djumadil pada Nuansa Media Grup (NMG), Rabu (24/2).
Menurut dia, Pemkot telah melayangkan surat ke PT. Athena untuk memastikan keseriusan mereka. Jika tiga kali disurati tapi tidak digubris juga, maka Pemkot akan mengambil langkah untuk memutuskan kerja sama dengan perusahaan tersebut. “Kami sudah layangkan surat pertama. Kalau surat kedua juga tidak dibalas, maka surat ketika itu sudah ada langkah pemutusan kerja sama. Tentu saja kami ingin Plaza Gamalama ini dikelola dengan baik sehingga menambah PAD,” ujarnya mengakhiri. (udi/kov)
Tinggalkan Balasan