TERNATE, TN – Pemkot Ternate kelihatannya makin kesulitan menangani masalah sampah. Meskipun sudah ada alokasi anggaran besar untuk penanganan sampah, tetap saja tidak ada perubahan. Belakangan ini penanganan sampah bukan hanya menjadi tugas Dinas Lingkungan Hidup, tapi diberikan juga kewenangan ke setiap kelurahan untuk ikut membantu. Tentu saja setiap kelurahan dialokasikan anggaran melalui APBD, bahkan Lurahnya diberi honor setiap bulan sebesar Rp 1,6 juta.

Beberapa hari lalu Wali Kota M. Tauhid Soleman turun ke lapangan meninjau tumpukan sampah di Kelurahan Kampung Makassar Timur. Sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) ikut dalam agenda Wali Kota tersebut. Menurut Tauhid, penanganan sampah harus terintegrasi dari hulu ke hilir. Sampah yang hingga tertumpuk di perairan itu adalah bawaan dari daerah ketinggian.Kelurahan Kampung Makassar Timur dan Gamalama harus dijaga agar tetap bersih, karena dua lokasi itu masuk pusat perekonomian.

“Kami akan melakukan rekayasa penanganan sampah, seperti akan kami tempatkan sejumlah alat di titik-titik tertentu, termasuk di kali mati. Tentu saja sampah ini mengganggu keindahan kota. Sedangkan BBM untuk armada pengangkut sampat akan ditangani kecamatan. Pihak kecamatan akan berkoordinasi dengan SPBU terdekat. Kami juga akan minta bantuan Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku Utara untuk penanganan sampah di kali mati,” kata Wali Kota Ternate.

Sementara itu, foto Wali Kota yang meninjau tumpukan sampah dua hari lalu itu sempat tersebar dan menjadi bahan perbincangan di sejumlah grup WhatsApp. Di beberapa grup WhatsApp, sejumlah pihak menyebut langkah Tauhid turun meninjau tumpukan sampah itu merupakan bagian pencitraan jelang pemilihan kepala daerah. Ia dinilai demikian, karena sebelumnya Wali Kota tidak pernah mengambil langkah turun meninjau tumpukan sampah. Apalagi, bersamaan dengan itu, Wali Kota juga mengumumkan menaikkan honor pegawai tidak tetap (PTT) yang juga dikaitkan dengan pemilihan kepala daerah. (udi/rii)