Oleh: Aminarti Wahyuningsi K. Yakub
Aktivis Perempuan
______________
DARI banyaknya sudut pandang terkait permasalahan pada perempuan baik agama, budaya bahkan hukum yang sebagian orang beranggapan bahwa selalu menyudutkan perempuan dengan kata lain membelakangi kebutuhan perempuan dan mengutamakan laki-laki dalam aspek apapun itu.
Ada yang perlu digarisbawahi pada setiap permasalahan perempuan hari ini. Jika ditinjau dari segi agama terkhususnya Islam, Dalam bukunya Badri Yatim “Sejarah Peradaban Islam” dan diperkuat juga dalam buku Filsafat Perempuan dalam Islam (Murtadha Muthahari) yang digagas kembali oleh M Safwan.
Bahwa dalam Islam itu sendiri yang memiliki pedoman yaitu Al-Qur’an dan hadits sangatlah mengistimewakan perempuan dan itu jelas ketika Nabi Muhammad pertama kali berpidato di bukit Safa dengan isi pidatonya menyamakan hak antara “bangsa Qurais dan masyarakat sahaya”. Secara tidak langsung Islam sangatlah mengistimewakan perempuan.
Begitupun budaya bahkan negara dalam artian soal hukum itu sendiri.
Dan hal yang paling mendasar dari berbagai permasalahan pada perempuan di antara lain kekerasan seksual dan lain sebagainya terkait perempuan adalah soal bagaimana perempuan yang tidak memiliki pengetahuan secara mendalam soal HAKEKAT dari perempuan itu sendiri. Dalam bukunya Pramoedya Ananta Toer (Gadis Pantai), di mana perempuan yang kehilangan jati dirinya dan ketika dia telah dilecehkan dan ditindas, maka dari itulah dia menganggap jati dirinya telah hilang.
Kemudian dari kesadaran itulah si gadis pantai ini mencari jati dirinya sendiri, dalam artian hakekat dari dirinya sebagai perempuan.
Bisa dikatakan bahwa hal yang paling mendasar atas berbagai permasalahan pada perempuan itu berakar pada ketidaktahuan kita akan hakekat dari diri kita sendiri. Sehingga, ketidaktahuan inilah yang menjadi dasar paling utama sehingga berbagai macam permasalahan terhadap perempuan terus menerus hadir bahkan terjadi setiap harinya.
Dan kita sebagai perempuan hari terlalu sibuk menuntut hak dan apa yang harus diberikan negara pada perempuan sehingga kita lupa apa yang menjadi hal yang paling fundamental pada perempuan dan hari ini. (*)

Tinggalkan Balasan