Tivanusantara – Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku Utara, M. Saleh Talib, bersama rombongan melaksanakan monitoring dan evaluasi (monev) pekerjaan peningkatan jaringan irigasi di Daerah Irigasi (DI) Tilope, Tahap IV di Kecamatan Weda Selatan, Kabupaten Halmahera Tengah, Senin (29/9).

Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen BWS Maluku Utara untuk memastikan pelaksanaan program peningkatan jaringan irigasi berjalan sesuai standar kualitas, tepat waktu, serta memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.

Daerah Irigasi Tilope berada di Desa Tilope dan Desa Lembah Asri, Kecamatan Weda Selatan. Sistem irigasi ini terinterkoneksi dengan DI Tilope, DI Wairoro dan DI Kluting, dengan luas baku sekitar 3.388 hektare, luas potensial 1.877 hektare, serta luas fungsional 854 hektare.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala BWS Maluku Utara menegaskan bahwa pembangunan jaringan irigasi di Tilope akan menambah luas layanan lahan dan meningkatkan ketersediaan air guna mendukung produktivitas pertanian.

“Progres pekerjaan saat ini sudah di atas 80 persen, dan Insya Allah diharapkan pada November mendatang bisa mencapai 100 persen. Melalui peningkatan jaringan irigasi di DI Tilope, kita berharap produktivitas tanam masyarakat semakin meningkat, sehingga dapat memperkuat ketahanan pangan di Halmahera Tengah dan berkontribusi pada agenda nasional swasembada pangan yang menjadi cita-cita Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo Subianto,” ujarnya.

Monitoring dan evaluasi ini juga menjadi sarana untuk meninjau langsung progres pekerjaan sekaligus mendengarkan masukan masyarakat. Petani Desa Lembah Sari, Hj. Gofron, menyampaikan rasa syukur atas pembangunan tersebut.

“Masyarakat tani, khususnya di Desa Lembah Asri sangat membutuhkan jaringan irigasi yang memadai. Alhamdulillah, pada tahun 2025 pekerjaan ini dapat berlanjut dan sangat membantu kebutuhan petani sawah. Kami sangat senang dan bersyukur dengan adanya pembangunan irigasi ini,” ungkapnya.

Sekretaris Camat Weda Selatan Sekaligus Plt Kepala Desa Lembah Asri, Edi, menyatakan bahwa spirasi masyarakat tani di wilayahnya terhadap pembangunan irigasi Tilope sangat besar.

“Selama ini masyarakat hanya mengandalkan air hujan. Dengan adanya irigasi ini, masa tanam yang biasanya hanya sekali bisa menjadi dua kali. Kami berharap pekerjaan segera rampung agar manfaatnya semakin luas bagi petani,” harapnya.

Dengan adanya peningkatan jaringan irigasi di DI Tilope, diharapkan ketahanan pangan di Halmahera Tengah semakin kuat, produktivitas petani meningkat, dan kesejahteraan masyarakat pedesaan dapat terus terangkat. (ask)