Tivanusantara – Wakil Wali Kota Ternate, Nasri Abubakar, enggan mengomentari terkait janji-janji kampanye yang belum terealisasi. Salah satunya pembangunan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di tiga kecamatan terluar, yakni Kecamatan Pulau Batang Dua, Hiri dan Moti (BAHIM).
Janji ini pernah disampaikan ke warga BAHIM, yang merupakan bagian dari program politik pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Ternate.
Nasri saat ditanyakan di halaman kantor wali kota mengenai keterlambatan proyek, enggan memberikan tanggapan dan bahkan menghindari wartawan.
“Saya no comment,” ujarnya singkat, Senin (8/9).
Sikap diam Nasri semakin memicu kekecewaan warga, khususnya di Pulau Moti. Mereka menilai pemerintah kota tidak serius dalam memenuhi janji kampanye yang telah disampaikan secara terbuka kepada masyarakat.
“Kalau sudah janji, itu harus direalisasikan, jangan hanya melakukan fondasi setelah itu dibiarkan,” tegas Ahmad, salah satu warga Moti.
Ahmad menilai, Wakil Wali Kota hanya memberikan harapan palsu kepada masyarakat. Ia menekankan pentingnya keberadaan SPBU bagi warga di kecamatan-kecamatan terluar, tidak hanya Moti, tetapi juga Batang Dua dan Hiri, yang selama ini kesulitan mendapatkan BBM dengan harga wajar dan distribusi lancar.
“Apalagi kecamatan terluar bukan hanya Moti saja, tapi juga Batang Dua dan Hiri. Jadi kami sangat sayangkan dengan janji yang tak kunjung ditepati ini,” ujarnya.
Warga berharap, Pemkot Ternate segera memberikan kepastian terhadap nasib pembangunan SPBU tersebut, mengingat vitalnya peran fasilitas ini dalam mendukung aktivitas ekonomi, mobilitas, dan kesejahteraan masyarakat di wilayah kepulauan.
Sekedar informasi, janji pembangunan SPBU ini merupakan bagian dari program politik pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Ternate, M Tauhid Soleman dan Nasri Abubakar, yang disampaikan saat kampanye di Pulau Moti pada 6 November 2024. Tujuannya adalah untuk mempermudah akses masyarakat terhadap Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan harga terjangkau di wilayah-wilayah terluar.
Sebagai tindak lanjut, peletakan batu pertama pembangunan SPBU Kompak di Pulau Moti sempat dilakukan pada 21 Maret 2025. Namun, hingga memasuki bulan September, belum ada tanda-tanda pembangunan fisik di lapangan. Kondisi ini membuat masyarakat mulai mempertanyakan keseriusan pemerintah kota dalam merealisasikan janji tersebut. (udi/tan)
Tinggalkan Balasan