Tivanusantara – Hujan deras yang mengguyur sejak dini hari memicu longsor di kilometer 8 jalur lintas Payahe–Weda, Kamis (4/9) pagi. Material tanah menutup seluruh badan jalan sehingga arus lalu lintas lumpuh total, baik kendaraan roda dua maupun roda empat.
Peristiwa itu terjadi di Kelurahan Payahe, Kecamatan Oba, Kota Tidore Kepulauan. Jalur Payahe–Weda merupakan satu-satunya akses darat yang menghubungkan Tidore dengan Kabupaten Halmahera Tengah. Terputusnya jalur ini membuat aktivitas warga terhenti dan distribusi barang terhambat.
Sejumlah pengguna jalan berupaya membuka akses secara darurat dengan peralatan seadanya. Namun, upaya itu tidak banyak membantu hingga penanganan resmi datang dari pemerintah.
Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda Laos, mengatakan tim teknis telah meninjau lokasi sejak dua hari lalu. Ia menilai kawasan Payahe–Weda masuk kategori tanah labil sehingga rawan terjadi pergerakan.
“Saat ini kami sedang menyiapkan pemasangan alat untuk membaca pergerakan tanah,” kata Sherly.
Ia mencontohkan hasil investigasi tim pada STA 1+200 yang menunjukkan badan jalan mengalami pergeseran ke arah kiri. Kondisi itu mempertegas perlunya penanganan permanen. (tan)
Tinggalkan Balasan