Tivanusantara – Tokoh lintas agama yang tergabung dalam Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Maluku Utara menanggapi dinamika dan situasi politik mutakhir yang tidak kondusif di berbagai daerah di tanah air. Tokoh lintas agama menyatakan keprihatinan dan dukacita yang mendalam terhadap mereka yang menjadi korban dari aksi anarkisme dan kekerasan di berbagai daerah di Indonesia.

Ketua FKUB Maluku Utara, Adnan Mahmud, mengakui bahwa menyampaikan aspirasi adalah hak konstitusional setiap warga negara. Karena itu, tidak boleh dinodai dengan cara-cara kekerasan atau anarkisme, sebab bertentangan dengan ajaran agama serta mencederai semangat persaudaraan dalam bingkai Marimoi Ngoni Foturu Masidika Ngone Foruru.

“Kami minta kepada seluruh umat beragama agar menahan diri, tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang hendak merusak tatanan kehidupan yang rukun dan damai di Bumi Moloku Kie Raha,” ujar Adnan, Minggu (31/8).

Selain itu, pihaknya mengimbau kepada pemimpin baik eksekutif, legislatif dan yudikatif, agar lebih bijaksana dalam mengambil keputusan, dengan mengedepankan kesantunan dalam komunikasi dan selalu berpihak kepada rakyat.

“Kepada aparat keamanan dalam melakukan pengamanan agar bersikap sabar, bijaksana, dan mengedepankan aspek kemanusiaan dengan pendekatan persuasif dalam menghadapi massa,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Adnan mengajak kepada seluruh umat beragama untuk selalu memanjatkan doa, agar bangsa Indonesia dan masyarakat Maluku Utara khususnya selalu dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa. Karena hanya dengan doa dan semangat persaudaraan menjadi benteng yang kokoh dalam merawat kemajemukan dan kebhinekaan. (tan)