Tivanusantara – Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Maluku Utara, Sofyan M.U Sangaji, memberikan apresiasi dan dukungan penuh atas capaian program 100 hari kerja Gubernur Sherly Laos dan Wakil Gubernur Sarbin Sehe.
Menurut Sofyan, arah kebijakan pembangunan yang diambil Sherly-Sarbin dalam masa 100 hari pertama menunjukkan keseriusan dan ketegasan dalam membangun fondasi kemajuan daerah, terutama di bidang infrastruktur.
“Gubernur dan Wakil Gubernur telah menunjukkan komitmen yang kuat dan kerja nyata. Dalam waktu yang relatif singkat, berbagai program strategis telah dieksekusi secara cepat dan terukur, terutama pembangunan dan perbaikan infrastruktur dasar,” ujar Sofyan, Sabtu (31/5).
Sofyan menyebut, selama 100 hari terakhir, pemerintah provinsi di bawah kendali Sherly-Sarbin mampu mewujudkan capaian-capaian positif, di antaranya berhasil menyelesaikan pembangunan dan peningkatan 68 kilometer jalan provinsi yang tersebar di Halmahera Barat, Halmahera Tengah, dan Pulau Morotai. Selain itu, tercatat pula 12 pelabuhan rakyat telah direhabilitasi dan kembali difungsikan, termasuk pelabuhan-pelabuhan kecil di wilayah kepulauan yang selama ini menjadi penghubung utama antarwilayah.
“Peningkatan konektivitas melalui pembangunan jalan dan pelabuhan tidak hanya mempercepat pergerakan orang dan barang, tapi juga membuka peluang investasi di wilayah-wilayah yang sebelumnya sulit dijangkau,” jelasnya.
Sofyan menilai, pembangunan infrastruktur ini akan berdampak langsung terhadap geliat ekonomi lokal. Distribusi barang menjadi lebih efisien, harga kebutuhan pokok bisa lebih stabil, dan pelaku UMKM di daerah terpencil bisa lebih mudah menjangkau pasar.
“Infrastruktur bukan sekadar bangunan fisik, tapi kunci pemerataan ekonomi,” tegas Sofyan.
Selain infrastruktur, HIPMI juga mengapresiasi langkah cepat Pemprov dalam bidang pendidikan dan UMKM. Bantuan sarana belajar ke 200 sekolah terpencil dan pengadaan internet di 35 sekolah kepulauan dinilai sebagai bentuk nyata kepedulian terhadap penguatan sumber daya manusia.
Di sektor UMKM, program “UMKM Naik Kelas” telah menjangkau lebih dari 1.500 pelaku usaha lokal melalui pelatihan, pendampingan legalitas, dan kemudahan akses pembiayaan. HIPMI melihat ini sebagai langkah penting dalam mendorong ekonomi kerakyatan yang berkelanjutan.
“Kami di HIPMI siap menjadi mitra strategis pemerintah dalam menumbuhkan ekosistem wirausaha di Maluku Utara. Kami percaya bahwa kepemimpinan yang kuat dan kolaboratif adalah kunci untuk membawa daerah ini melompat lebih jauh,” tutup Sofyan. (tan)
Tinggalkan Balasan