Tivanusantara – Talud permukiman Desa Tokaka, Kecamatan Gane Barat Utara, Kabupaten Halmahera Selatan, rusak.

Talud yang dibangun menggunakan anggaran Rp 1,5 miliar itu patah karena diduga konstruksi yang buruk. Hal ini menyebabkan talud tersebut tak mampu menahan debit air hingga mengalami retak dan patah.

Talud sepanjang 150 meter itu dibangun menggunakan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Provinsi Maluku Utara melalui Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim). Proyek yang dikerjakan CV Grand Victory itu dilakukan tender pada Juli hingga Agustus 2023, dan pekerjaannya dimulai pada September dan selesai pada tahun 2024.

Belum genap setahun, talud tersebut mulai rusak. Talud yang patah itu panjangnya sekitar 30 meter. Warga menduga pekerjaan talud ini dilakukan asal-asal dan tak menggunakan bahan yang kuat, sehingga mudah rusak.

“Mereka kerja selesai baru sekitar dua bulan sudah rusak. Panjang talud itu 150 meter, sementara yang patah itu sekitar 30 meter,” kata salah satu warga setempat kepada media.

Permukiman warga Desa Tokaka yang dilanda banjir akibat jebolnya tanggul sungai

Sementara itu, rusaknya talud tersebut membuat air meluap ke permukiman dan merendam puluhan rumah warga. Seperti yang terjadi pada Minggu (18/5) sore tadi. Bahkan kejadian serupa juga sudah terjadi beberapa waktu lalu.

Selain rumah, perkantoran seperti klinik dan kantor desa juga terendam banjir.

Informasi yang diterima, banjir ini terjadi akibat luapan air dari sungai Desa Tokaka yang menyebabkan tanggul jebol lantaran tak mampu menampung debit air yang tinggi.

“Banjir masuk lewat tanggul sungai yang sebelumnya sudah patah sebagian, karena airnya tinggi yang kemudian masuk perkampungan dan merendam rumah warga,” kata Husni, warga setempat saat dihubungi.

Belum bisa dipastikan berapa jumlah rumah warga yang terendam banjir. Saat ini warga yang rumahnya mengalami kebanjiran mulai mengevakuasi barang-barang berharga mereka ke tempat yang lebih aman.

Warga berharap secepatnya ada bantuan maupun antisipasi dari pemerintah terhadap masalah banjir ini. Sebab, sampai saat ini masih terjadi hujan deras dan debit air semakin meningkat.

“Sampai sekarang masih hujan dan banjir juga belum surut. Airnya setinggi lutut orang dewasa. Kami minta pemda secepatnya melakukan penanganan,” pinta warga. (ask)