Tivanusantara – Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda meresmikan pelabuhan Sofifi, Rabu (26/3). Peresmian eks pelabuhan Darco itu dihadiri pula oleh Wakil Gubernur Sarbin Sehe, Sekretaris Daerah Provinsi Samsudin Abdul Kadir, Asisten Bidang Pemerintahan Pemkot Tidore Syofyan Saraha, Kepala UPP Soasio, Kepala Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Sofifi, Direktur PT. Atosim Lampung Pelayaran dan masyarakat kelurahan sofifi.

Peresmian tersebut dirangkaikan dengan launching sandar perdana atau pengoperasian kembali PT. Atosim Lampung Pelayaran oleh KM Mutiara Ferindo III dengan rute Bitung-Ternate-Sofifi-Bitung. Peresmian pelabuhan Sofifi ini ditandai dengan pengguntingan pita dan peninjauan KM Mutiara Ferindo III.

Pada kesempatan itu, Gubernur Sherly mengatakan, Pemerintah Provinsi Maluku Utara akan terus melakukan koordinasi dan kerjasama dengan Kementerian Perhubungan demi kemajuan transportasi di Provinsi Maluku Utara, khususnya di Ibukota Sofifi.

Sherly menyebut kolaborasi antara pemerintah kabupaten/kota, pemerintah provinsi dengan pemerintah pusat sangat penting untuk bisa mewujudkan program strategis Nasional agar dapat melancarkan jalur transportasi demi pemerataan dan pertumbuhan ekonomi khususnya di Maluku Utara.

“Karena saya dan Pak Wakil Gubernur Sarbin Sehe mempunyai salah satu program unggulan yang dinamakan Trans Kieraha, di mana sebuah program transportasi yang mengintegrasikan antara roda transportasi laut, darat maupun udara. Tujuannya untuk membuat konektivitas masyarakat Maluku Utara lebih nyaman, berkeselamatan, terjangkau dan ekonomis. Karena transportasi adalah hal yang paling penting untuk kemajuan suatu daerah,” tuturnya.

Dia mengaku transportasi masih menjadi kendala utama dalam pemerataan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat, sehingga untuk lima tahun ke depan pemerintah provinsi akan terus berkolaborasi dan bekerjasama dengan pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Perhubungan untuk bagaimana bisa mensejahterakan masyarakat lewat jalur transportasi ini.

“Sementara pelabuhan ini hanya sekadar pelabuhan cargo, namun harapannya ke depan bisa menjadi pelabuhan peti kemas. Karena Sofifi bukan hanya judulnya yang ibukota, akan tetapi saya berharap Sofifi bisa benar-benar menjadi ibukota di mana menjadi pusat pertumbuhan dan perputaran ekonomi yang besar secara uang maupun sumber saya manusia,” harapnya.

Sementara Asisten Sekda Bidang Pemerintahan dan Kesra Kota Tidore, Syofyan Saraha mengatakan, sengan adanya Pelabuhan Sofifi yang awalnya sebagai eks perusahaan darco kini akan dijadikan pelabuhan yang melayani rute Bitung ke Sofifi dan sebaliknya. Dengan dibukanya Pelabuhan Sofifi, diharapkan dapat membantu masyarakat dalam hal transportasi untuk perputaran ekonomi di Kota Tidore maupun Maluku Utara pada umumnya.

Sofyan berharap dengan rute baru ini bisa dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat Kota Tidore dan sekitarnya, karena untuk angkutan barang ke Manado susah tidak harus menyeberang ke Ternate lagi. Sehingga masyarakat bisa langsung ke Pelabuhan Sofifi.

“Ini satu kemudahan yang diberikan oleh pemerintah. Mudah-mudahan ke depan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kota Tidore lebih khusus masyarakat di daratan Oba dan Maluku Utara pada umumnya,” ujarnya mengakhiri. (fan)