Tivanusantara – Pemkab Halmahera Selatan ternyata tidak miliki data jumlah tenaga kerja asing (TKA) dan tenaga kerja lokal yang bekerja di perusahaan-perusahaan swasta, termasuk perusahaan pertambangan. Padahal, masyarakat Maluku Utara bahkan rakyat Indonesia tahu bahwa di Halmahera Selatan ada dua perusahaan tambang besar, yakni Harita Group dan PT Wanatiara Persada.
Dua perusahaan tambang nikel yang sudah beroperasi bertahun-tahun itu telah membangun industri dan mempekerjakan puluhan ribu karyawan. Dan, tentu saja pendapatan dua perusahaan ini terbilang fantastis pada setiap tahunnya, triliunan. Fakta bahwa Pemkab Halmahera Selatan tidak kantongi data TKA dan tenaga kerja lokal itu terungkap dalam rapat dengar pendapatan di kantor DPRD.
Kepala Disnakertrans, Noce Totononu yang hadir pada RDP Pansus LKPJ tidak bisa menjawab ketika Ketua Pansus Rustam Ode Nuru memintanya untuk membuka data TKA dan tenaga kerja lokal yang bekerja di Halmahera Selatan. Noce hanya sampaikan bahwa datanya di Pemprov Maluku Utara. “Bagaimana mungkin daerah ini bisa mengejar ketertinggalan kalau kualitas pejabat kita begitu-begitu saja. Data soal TKA dan tenaga kerja lokal saja tidak ada, lalu bagaimana mungkin kita bisa buat terobosan,” ujarnya dengan nada kesal. (rul/fan)
Tinggalkan Balasan