Tivanusantara – Manajemen PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) bersama para karyawan dari semua departemen dan mitra usaha di Tambang Emas Gosowong melaksanakan apel di Lapangan Mini Soccer Gosowong, Jumat (16/8).
Apel tersebut menindaklanjuti surat edaran dari Direktur Teknik dan Lingkungan/Kepala Inspektur Tambang Nomor 10.E/MB.07/DBT.KP/2024 tentang pembelajaran kasus keselamatan pertambangan bulan Juli 2024 dan perintah apel pagi serta inspeksi bersama dalam upaya peningkatan kewaspadaan dan pencegahan kecelakaan tambang dan kejadian berbahaya.
Pada apel keselamatan pertambangan ini, General Manager Geology Resources & Support NHM, Denny Lesmana bertindak sebagai Inspektur apel dan Manager Security NHM, Handy Torang sebagai pemimpin apel.
Dalam sambutannya, Denny Lesmana menyampaikan beberapa hasil investigasi kasus kejadian tambang berakibat mati dan kejadian berbahaya yang terjadi pada kegiatan pertambangan di Indonesia sepanjang semester satu hingga Juli 2024.
Ia juga mengajak semua pihak yang terlibat dalam operasi Tambang Emas Gosowong untuk bersama-sama mengambil pelajaran agar hal-hal tersebut jangan sampai terjadi dan terulang di NHM.
Selain itu, diharapkan melalui sistem keselamatan kerja berupa Critical Control Management (CCM) yang dimiliki NHM antara lain seperti FCCC, OCCC yang telah memberikan banyak pencapaian program keselamatan kerja yang sangat baik.
Tercatat selama satu tahun berlangsung, angka TRIFR, LTIFR dan MFR menurun dengan signifikan serta pencapaian kompetensi karyawan meningkat dari 78% menjadi 97%.
“Kinerja dan statistik keselamatan dan kesehatan kerja dalam upaya penurunan angka kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja NHM yang lebih baik tersebut tentunya dicapai dengan kesadaran dan tindakan kita semua untuk bekerja dengan aman dan selamat. Atas nama manajemen dan KTT mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh karyawan dan mitra kerja,” ucap Denny.
Usai apel pagi, dilanjutkan dengan kegiatan inspeksi yang dipimpin langsung oleh Denny Lesmana dan diikuti oleh pimpinan-pimpinan departemen. Adapun area yang dikunjungi adalah jalan pertambangan dan tambang bawah tanah Kencana.
Melalui inspeksi secara langsung dapat dipastikan bahwa semua aktivitas kerja di lapangan telah mempertimbangkan pengelolaan risiko, memiliki prosedur kerja yang tepat, serta menggunakan alat-alat kerja dan perlindungan diri yang sesuai dengan jenis, risiko, dan bahaya pekerjaan. (fnc/tan)
Tinggalkan Balasan