Tivanusantara – Sidang kasus suap yang menyeret mantan Gubernur Abdul Gani Kasuba, kembali digelar di Pengadilan Negeri (PN) Ternate, Kamis (18/7). Kali ini Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK menghadirkan saksi untuk terdakwa Ramadhan Ibrahim. Ramadhan adalah salah satu ajudan Abdul Gani Kasuba.

Salah satu saksi yang dihadirkan adalah Eliya Bachmid. Di depan hakim, Eliya mengaku menjadi penghubung dan diminta bantuan oleh AGK untuk membawakan wanita yang dipesankan AGK.

Eliya mengantar dan menemani wanita yang jumlahnya sudah puluhan orang untuk bertemu dengan AGK di hotel. Setelah bertemu di kamar hotel, Eliya lalu meninggalkan AGK berduaan dengan wanita tersebut di kamar.

“Di kamar itu berdua om haji (AGK) dengan perempuan itu selama satu sampai dua jam. Saya tunggu di luar. Jadi tidak tahu apa yang dibuat di dalam kamar,” katanya di hadapan majelis hakim.

Setelah satu sampai dua jam AGK berdua dengan wanita di kamar, kemudian wanita itu keluar lalu diantar Eliya kembali pulang. Eliya juga diminta AGK untuk memberikan uang kepada wanita tersebut menggunakan uang pribadinya, barulah diganti AGK.

“Nilainya bervariasi. Mulai dari 10 juta sampai 50 juta. Jadi ada perempuan yang dikasih 10 juta dan seterusnya, sampai 50 juta,” tuturnya.

“Om haji (AGK) yang minta bantu untuk temani perempuan yang sudah dipesan itu ke hotel. Jadi saya bawakan ke om,” sambungnya.

Eliya mengaku total uang yang dikeluarkan hanya untuk membayar wanita itu nilainya mencapai 3 Miliar. Eliya bilang, sehari AGK bisa bertemu dengan tiga wanita cantik.

Ada beberapa hotel yang digunakan AGK untuk bertemu dengan para wanita cantik ini, diantara Hotel Bidakara dan Swiss-Belhotel Jakarta, serta Hotel Bela di Ternate.

Setiap hendak mengantar wanita cantik ke AGK, Eliya terlebih dahulu menghubungi ajudan maupun langsung ke AGK dengan memakai kode “Ayu” maupun “Cinta”. Setelah direspons, barulah Eliya menuju ke hotel bersama wanita yang akan dipertemukan dengan AGK.

“Saya bawa perempuan-perempuan tersebut ke om haji (AGK) agar supaya memudahkan pencairan proyek,” akunya setelah beberapa kali ditanya oleh JPU terkait motivasi membawakan perempuan kepada AGK lalu berduaan di kamar, padahal Eliya masih memiliki hubungan keluarga dengan AGK. (gon/kep)