JAILOLO – Ini patut menjadi perhatian James Uang dan Djufri Muhammad selaku Bupati dan Wakil Bupati Halmahera Barat, agar lebih peka dengan kondisi yang dialami pengungsi akibat erupsi Gunung Ibu. Sementara ini ribuan pengungsi mengeluhkan fasilitas berupa matras untuk dijadikan tempat tidur, fasilitas mandi cuci kakus (MCK), persediaan air bersih dan lainnya.
Sebagaimana diketahui, sejauh ini hanya enam MCK yang dibangun di lokasi pengungsian, sedangkan jumlah pengungsi sekitar 1.662 orang. Warga yang mengungsi itu dari Desa Desa Duono, Desa Tokuoko, Desa Goin, Desa Sangaji Nyeku, Desa Soasangaji, Desa Tuguis, dan Desa Togorebasungi.
“Jadi sudah seminggu kami mengungsi, namun kendalanya itu MCK hanya 6 unit dan tempat tidur (matras) yang saat ini sulit didapat, padahal jumlah pengungsi saat ini ribuan orang,” keluh Tince, salah satu warga terdampak erupsi saat diwawancarai di posko pengungsian.
“Sedangkan air yang kami dapat itu tidak jernih, sehingga untuk mencuci pakaian saja kami harus ke rumah-rumah warga di Desa Gam Ici. Kalau untuk bantuan makanan sudah lebih dari cukup, tapi kami di sini juga butuh kenyamanan,” sambungnya.
Selain itu, pihaknya mengeluh terkait anak mereka yang sudah meninggalkan sekolah dan tidak mengikuti proses belajar mengajar sejak pekan lalu. “Anak kami saat ini tidak bisa sekolah, bahkan yang masih di bangku Sekolah Dasar (SD) kelas VI ada Ujian Nasional saat ini, tapi tidak bisa ikut,” ujarnya. (adi/tan)
Tinggalkan Balasan