TERNATE, TN – Suasana di Pasar Barito, Kelurahan Gamalama, Kota Ternate, pada Selasa (27/2), mendadak ramai. Puluhan pedagang spontan membuang barang dagangan berupa pisang dan jenis lainnya ke jalan raya, hingga jalan jalan penuh dengan barang dagangan. Para pedagang ini tidak terima saat petugas dari Disperindag Ternate datang ke lokasi pasar dengan alasan melakukan penertiban untuk mengosongkan halaman depan Pasar Barito dan depan Pasar Higienis.

Suasana seperti ini hampir terjadi setiap tahun, apalagi jelang bulan ramadan. Betapa tidak, depan Pasar Higienis dan Pasar Barito tersebut akan dijadikan tempat jualan kue selama bulan ramadan. Itu sebabnya, dari sekarang petugas sudah mulai melakukan penertiban, sehingga penjual kue bisa masuk berjualan tanpa ada kendala apa-apa.

Proses penertiban terhadap pedagang buah dan Barito berlangsung tegang. Sejumlah pedagang buah pisang yang berjualan di depan Pasar Barito, Kelurahan Gamalama, Kota Ternate, mengamuk saat ditertibkan petugas pasar. Mereka membuang dagangan mereka ke jalan sebagai bentuk protes. Aksi tersebut dilakukan sebagai protes para pedagang yang menolak untuk dipindahkan ke Pasar Bahari Berkesan 3.

Plh Kepala Disperindag Kota Ternate, Nursida Dj Mahmud, mengatakan sebelum penertiban ini dilakukan, pihaknya telah berkoordinasi dengan para pedagang. Bahkan, kata dia, pihaknya pun telah menyediakan tempat bagi para pedagang tersebut. Namun, mereka rupanya memilih menjajakan dagangannya di area parkir. “Setelah dicek ternyata mereka mengaku jualan tidak laku, padahal tidak semua pedagang keluar berjualan di area parkir, karena Pemkot sudah menata itu,” ujar Nursida.

Penertiban tersebut pun bukan tanpa alasan. Sebab, menurut dia, sebagian masyarakat sudah komplen untuk meminta pihaknya menertibkan pedagang di area parkir. “Kami melakukan (penertiban), karena area itu sebagai ruang parkir dan memang tidak bisa dijadikan tempat jualan, supaya wajah pasar kelihatan rapi dan bersih apalagi menjelang puasa,” jelasnya.

“Penertiban ini tidak serta merta langsung dilakukan, tapi dari kemarin sudah diimbau dan penyediaan tempat sudah ada, sehingga ada solusi dan tempatnya mereka dipindahkan ke Pasar Bahari Berkesan 3. Tapi alasan mereka, tempat itu tidak bisa ditempati karena bangunan itu bocor, padahal sudah diperbaiki,” sambungnya menutup. (udi/rii)