LABUHA, TN – Bupati Halmahera Selatan (Halsel), Hasan Ali Bassam Kasuba angkat bicara setelah mendapat penolakan saat dirinya melakukan kunjungan kerja ke pulau Makian untuk meresmikan jembatan Mataketen-Tagona, Kecamatan Makian Barat pada Sabtu (10/2) lalu. “Anggapan banyak orang kalau saya ini hanya milik orang Tobelo-Galela (Togale), itu tidak benar. Saya merasa sedih ketika ada isu yang menyebutkan bahwa saya tidak memperhatikan orang Makian-Kayoa (Makayoa). Karena itu tidak benar,” kata Bassam pada Nuansa Media Grup (NMG).
Belakangan ini Bupati Bassam dianggap mulai mendiskriminasi warga Makian-Kayoa, lantaran sebagian besar pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang besar dari suku Makian-Kayoa telah diganti. Merespons itu, Bassam mengatakan, sejauh ini tidak terbesit dalam pikirannya untuk tidak memperhatikan warga yang berasal dari Makian-Kayoa. Kepemimpinannya saat ini juga bukan semata-mata milik orang Togale, tapi milik semua masyarakat Halmahera Selatan.
“Memang ada sebagian orang persepsikan begitu. Justru sekarang ini masih ada kepala-kepala dinas yang berasal dari Makian-Kayoa. Silakan tanyakan ke Kepala Dinas PUPR dan Ibu Ani tentang bagaimana pandangan mereka terhadap saya kelola birokrasi. Pemahaman begitu itu sudah ketinggalan zaman. Kepemimpinan saya sebagai Bupati ini milik semua suku yang di Halmahera Selatan. Pembangunan akan saya samaratakan. Kita tidak akan saling meninggalkan,” jelasnya menegaskan. (rul/kov)
Tinggalkan Balasan