TERNATE, TN – Pelabuhan penyeberangan ke Pulau Hiri, Kota Ternate, yang terletak di Kelurahan Sulamadaha, belum jelas kapan akan dibangun. Meskipun Pemkot Ternate berjanji mengalokasikan dana Rp 10 miliar untuk membangun Pelabuhan itu, tapi sejauh ini belum ada kejelasannya. Masyarakat Kecamatan Pulau Hiri sangat berharap pelabuhan itu bisa dibangun, karena lokasi tersebut menjadi salah satu tempat strategis bagi mereka untuk menyeberang ke Pulau Hiri.
Terbaru, pada Minggu (21/1), lokasi yang rencana akan dibangun pelabuhan itu mulai memprihatinkan. Sekira beberapa meter dari bibir partai, tampak tidak sedikit batu berukuran sedang tertumpuk menutup pintu masuk setiap sampan dari Pulau Hiri tujuan Ternate. Kondisi itu bisa terjadi setelah cuaca buruk melanda Kota Ternate dari Minggu pagi hingga malam. Kondisi di lokasi penyeberangan dari Sulamadaha ke Hiri itu sempat difoto dan disebar di media sosial. Sayangnya, tak satupun petinggi Pemkot Ternate yang angkat bicara menyikapi aspirasi warganya tersebut.
Aktivis Maluku Utara, Wawan Ilyas menyayangkan tingkah Wali Kota Ternate, M. Tauhid Soleman yang terkesan tidak peduli dengan situasi tidak baik-baik saja yang dialami masyarakat Hiri. Bagi Wawan, Wali Kota dan jajarannya harus jujur secara terbuka, apakah akan membangun jembatan tersebut atau tidak, sehingga ada kepastian. “Jangan hanya buang janji ke masyarakat. Kalau memang tidak dibangun, bilang saja, supaya masyarakat tidak lagi berharap,” tegasnya menyarankan.
Sementara itu, informasi yang dihimpun Nuansa Media Grup (NMG) menyebutkan, Pemkot setengah hati membangun pelabuhan itu. Satu per satu petinggi di Kota Ternate hanya bergantian melontarkan pernyataan berkonotasi janji, yang tentu saja dengan tujuan menenangkan masyarakat Hiri agar tidak membuat gerakan dalam bentuk apapun. Apalagi pada pemilihan Wali Kota Ternate pada 2020 lalu, M. Tauhid Soleman dan pasangannya tidak meraih suara signifikan di Pulau Hiri. Informasinya, pelabuhan akan dibangun jika masyarakat Hiri berkomitmen untuk menangkan M. Tauhid pada pilkada 2024 nanti. Dan bukan tidak mungkin pelabuhan itu akan dibangun jelang pemilihan kepala daerah. (rii)
Tinggalkan Balasan