TERNATE, TN – Pemkot Ternate gagal meraih penghargaan Kota Layak Anak (KLA) kategori utama. Sebelumnya, Ternate hanya mendapat penghargaan sebagai KLA kategori nindya. Yang menjadi hambatan Pemkot tidak meraih KLA ketegori utama itu karena masih banyak bertebaran iklan rokok di pusat-pusat kota. Ini disampaikan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Kota Ternate, Marjorie S. Amal.

“Iklan rokok di sudut-sudut kota itu juga masuk dalam penilaian Kementerian PPPA. Memang sebagian besar provinsi belum mendapat KLA kategori utama karena masalah rokok. Jadi memang susah untuk mengaturnya, karena iklan rokok ini juga masuk PAD, jadi berat untuk kita tertibkan. Yang jelas, Pemkot Ternate sudah pada KLA level nindya, yang artinya satu tahap lagi menuju utama,” jelasnya.

Selain fokus meningkatkan standar KLA dari nindya ke utama, Pemkot juga serius mengarahkan sejumlah sekolah dan puskesmas yang ramah anak. Meski begitu, kata Marjorie, masih banyak sekolah yang belum memenuhi standar, termasuk puskesmas juga. “Karena masih ada puskesmas yang ternyata ada iklan susu formula, padahal itu kan tidak boleh, seperti puskesmas Siko dan Kalumpang. Kalau sekolah itu sudah banyak yang ramah anak,” tuturnya.

Marjorie menambahkan, peraturan daerah (Perda) nomor 4 tahun 2014 tentang larangan rokok, harusnya ada turunannya secara teknis di masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Untuk membuat Ternate mendapatkan kategori utama KLA, tentu butuh kolaborasi banyak pihak. Penilaiannya memang bervariasi, seperti pendidikan, angka putus sekolah, pelayanan kesehatan dan stunting. (udi/rii)