SOFIFI, TN – Rencana Plt Gubernur Maluku Utara (Malut) M. Al Yasin Ali melakukan rolling besar-besaran pejabat eselon II di tubuh Pemprov mendapat respons publik. Mantan Bupati Halmahera Tengah dua periode itu disarankan supaya tidak gegabah melakukan keputusan. Jika tidak, maka bukan tidak mungkin segala kesalahannya di masa lalu akan dibongkar oleh mereka-mereka yang sakit hati akibat rolling besar-besaran tersebut.
“Rolling pejabat itu memang kewenangannya Plt Gubernur. Ia bisa saja mengganti semua pejabat. Tapi lebih Plt Gubernur jangan ceroboh dan harus berhati-hati. Jangan Plt Gubernur berpikir bahwa dengan melakukan rolling itu adalah untuk menunjukkan bahwa ia bekerja dengan baik. Menstabilkan keadaan di Pemprov itu bukan saja dengan melakukan rolling. Takutnya jangan sampai Plt Gubernur ada luka saat menjabat Bupati Halmahera Tengah dan akan diungkap lagi,” saran Dosen Hukum Unkhair, Abdul Kadir Kadir Bubu pada Nuansa Media Grup (NMG), Kamis (4/1).
Menurutnya, sebaiknya Plt Gubernur fokus mengganti pejabat eselon II yang kinerjanya tidak baik dan yang sudah memasuki masa pensiun, tanpa mengutak-atik lagi pejabat yang masih menunjukkan kinerja yang berkualitas. Plt Gubernur sudah tentu memiliki referensi siapa saja pejabat yang tidak berkinerja baik. Yang paling penting dilakukan Plt Gubernur sekarang, kata Abdul Kadir, melakukan konsolidasi internal OPD, dengan tujuan menstabilkan keadaan dan menyatukan persepsi lagi.
“Yang jelas jangan terlalu tergesa-gesa untuk melakukan rolling besar-besaran. Karena kinerja Plt Gubernur itu bukan dilihat saat ia melakukan rolling. Tapi kinerjanya akan dilihat jika ia mampu melakukan konsolidasi internal dan bisa memafaatkan seluruh sumber daya di Pemprov untuk mewujudkan cita-cita yang baik. Saya yakin orang di sekeliling dia menyarankan agar lakukan rolling. Saya sarankan jangan diikuti, karena pasti perkeruh suasana lagi. Tapi semua itu kewenanganya jadi silakan saja kalau mau lakukan rolling. Yang jelas, ini adalah masukan kami,” tegasnya. (ano/kov)
Tinggalkan Balasan