TERNATE, TN – Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate terus berbenah dalam rangka penanganan masalah sampah. Sekarang, Pemkot mulai mengaktifkan perangkat di kelurahan untuk lebih aktif menangani sampah. Para Lurah di Kecamatan Ternate Utara, Selatan dan Ternate Tengah diberikan pembekalan khusus terkait skema pengangkutan sampah di lingkungan masing-masing.

“Penanganan sampah tentu membutuhkan skema dalam rangka optimalisasi yang matang, salah satunya soal waktu angkut dan buang. Ini juga menyangkut peta pelayanan, maka ada mobil L300 didistribusikan setiap kecamatan mendapat satu unit untuk mem-back up sampah yang ada setiap lingkungan dan tidak terangkut oleh armada viar,” jelas Kepala Bappelitbangda Kota Ternate, Rizal Marsaoly pada Nuansa Media Grup (NMG).

Menurutnya, setiap Lurah dituntut untuk membuat peta pelayanan sampah karena lebih memahami wilayahnya masing-masing. Misalnya, kata Rizal, pada satu RT terdapat 30 rumah, harus ditentukan dan sepakati di titik mana sampah di tempatkan, kemudian petugas viar datang untuk mengangkutnya. Satu RT telah disepakati ada tiga titik kumpul sampah. Persoalan sampah harus ditangani secara serius. Banyak pihak melihat kota Ternate begitu semraut karena sampah yang lambat diangkut.

“Anggaran BBM untuk armada viar pada 2024 sudah melekat di setiap kecamatan. Untuk penghargaan yang diterima Wali Kota Ternate terkait Sanitasi dan Budaya senilai Rp 5 miliar dari Kementerian PUPR itu untuk menambah TPS3R di kelurahan Tubo sedangkan Gamalama dioptimalkan proses pengolahan sampahnya sebagai industrialisasi sampah,” pungkasnya.(udi/kov)