DARUBA, TN – Kondisi ekonomi di Kabupaten Pulau Morotai benar-benar menukik. Situasi yang buruk itu dirasakan secara nyata oleh masyarakat. Anehnya, sejauh ini Pemerintah Morotai belum ambil langkah untuk melakukan pengendalian dengan tujuan ekonomi Morotai bangkit. Bahkan pedagang di beberapa titik pasar pun menjerit menghadapi sulitnya mencari duit di Morotai.
Lihat saja yang terjadi di pasar Central Business District (CBD). Barang dagangan semua pedagang di lokasi rata-rata tidak terjual hingga berhari-hari. Kondisi yang dialami para pedagang itu sudah berlangsung lama. Mereka sudah berkali-kali mengeluhkan ke pemerintah daerah, tetapi tidak mendapat respons. Lagipula, pemerintah daerah juga tidak memiliki konsep untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Morotai.
Hal serupa terjadi juga di pasar Pasar Rakyat Darame dan Pasar Rakyat Gotalamo II yang diisi oleh pedagang pakaian di area Pasar CBD itu benar-benar seperti bangunan tak berpenghuni. Di situ, sukar ditemui pembeli kecuali penjual.
Kurnia, salah satu pedagang pakaian, mengaku bingung karena sulit mendapatkan pembeli. Hanya ketabahan yang dia punya sehingga membuatnya tetap bertahan padahal beberapa pedagang telah memilih untuk menutup toko mereka. “Namanya juga rejeki kan tidak menentu ya, tapi sekarang ini berbeda sekali, memang benar-benar susah, mungkin karena masyarakat belum punya uang ya jadi itu berdampak juga kesini,” ujar Kurnia kepada Nuansa Media Grup (NMG), Jumat (3/11).
“Ada beberapa yang sudah tutup, tidak mau lagi jualan di sini, ada juga yang punya dua toko tapi sekarang tinggal satu. Ya kita cuma sabar saja yang penting pendapatan yang ada masih bisa untuk beli beras dan sayur,” sambungnya.
Selain itu, hal yang sama juga dialami oleh para penjual ikan di Pasar CBD. Salah satu penjual yang tidak ingin disebutkan namanya, juga mengaku kesulitan mendapatkan pembeli sehingga dagangannya seringkali harus dibuang karena membusuk. “Ikan kan cuma bisa bertahan paling lama tiga hari saja, kalau tidak ada yang beli ya pasti kita bagi-bagi saudara dan tetangga, banyak yang busuk kita buang. Beruntung hari ini hari jumat jadi masih ada satu dua orang yang datang beli, kalau di hari-hari yang lain, paling banyak Rp50 saja yang kita dapat” kata dia.
Dia berharap, pemerintah dapat melihat nasib dan kondisi rakyat kecil di Morotai. Menurut dia, kondisi keterpurukan ekonomi di Morotai terjadi di semua kalangan, kecuali penguasa. “Torang cuma berharap pemimpin tidak hanya mengutamakan diri sendiri tapi juga bisa memikirkan nasib rakyatnya. Ini yang PNS-PNS dan kepala-kepala dinas saja dorang bilang dorang pe uang tarada apalagi torang ini rakyat kecil,” tutupnya. (tr1/kov)
Tinggalkan Balasan