TERNATE, TN – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Perumda Ake Gaale Kota Ternate kelihatannya tidak memiliki skema kuat untuk mengatasi ancaman krisis air bersih di Ternate. Padahal, beberapa tahun kedepan, ancaman krisis air bersih bukan tidak mungkin akan benar-benar terjadi. Perumda yang diharapkan bergerak sejak dini, justru cuek dengan keadaan.
Lihat saja, Plt Dirut Perumda Ake Gaale Ternate, Muhammad Syafei tidak bisa memberikan penjelasan kuat ke mahasiswa yang menggelar aksi di depan kantor Wali Kota pada Kamis (26/10). Padahal, mahasiswa sendiri ikut menyodorkan sejumlah data dan gagasannya ke Perumda, dengan tujuan krisis air bersih mampu ditangani sejak awal. Di depan mahasiswa, Syafei mengaku, stok air bersih di Ternate memang sudah menjadi masalah, lebih khusus terhadap masyarakat yang berada di wilayah ketinggian. Produksi air bersih, kata Dirut, sejauh ini memang selalu terjadi defisit.
“Kita harus bangun sumur baru, tetapi itu membutuhkan investasi yang besar, jadi ini tidak mudah. Sumur dan pompa air yang sudah dimiliki Perumda, sementara ini difokuskan ke masyarakat yang berada di ketinggian. Berdasarkan data yang kami mikili, sebagian besar masyarakat sudah menikmati pelayanan air selama 24 jam, sekalipun ada juga yang masih berteriak karena air mereka tidak mengalir,” jelasnya.
Menurut Dirut, sementara ini pihaknya sedang melakukan pembangunan jaringan yang nantinya didistribusikan ke Kelurahan Gambesi. Pembangunan sumur baru di Kelurahan Fitu, lanjutnya, Perumda membutuhkan peningkatan daya listrik yang lebih dari PLN. Jika peningkatan daya listrik itu terwujud, maka PDAM bisa hasilkan 20 liter air dalam per detik. (udi/kov)
Tinggalkan Balasan